Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Loading Terminal Bunker Barge Singapore

Beautiful chief officer girl smile
Beautiful officer girl smile

Hallo, selamat datang di Blog Infoberitataheta.id, salam sejahtera bagi kita semua semoga selalu di berkati oleh Tuhan yang maha esa. 

Berbicara tentang persiapan loading atau yang berhubungan dengan bongkar-muat, adalah salah satu poin penting dalam prosedur keselamatan kapal. Dimana nantinya kita akan mempersiapkan berbagai macam persiapan – persiapan yang tentunya harus sesuai dengan loading plan yang sudah kita buat sebelum melakukan loading di pelabuhan muat atau terminal muat.

Yang pastinya, sebagai seorang Chief officer tentu harus sudah mempersiapkan segala kebutuhan untuk loading. Dengan pengalaman yang sudah di dapat dan dibantu dengan check list serta panduan dari SMM tentu saya rasa sudah lebih dari cukup untuk memudahkan dalam pekerjaan sebagai seorang Chief officer.

Lebih dan kurangnya tentang apa yang akan kita bahas nantinya yaitu tentang "PERSIAPAN LOADING TERMINAL DI BUNKER BARGE – SINGAPORE OLEH CHIEF OFFICER" mohon di tambahkan di kolom komentar jika terdapat kekurangan karna setiap orang mempunyai pengalaman yang berbeda, bahkan saya mungkin jauh lebih junior dari senior - senior Pelaut lainnya. Tujuan saya membuat artikel ini hanya memberikan gambaran dan persiapan untuk teman-teman yang baru memulai bekerja di Bunker Burge-Singapore.

Ada 5 poin di bawah ini yang sangat penting untuk di persiapan saat sebelum loading , oleh karna itu mari kita bahas langkah demi langkah untuk persiapan LOADING TERMINAL DI BUNKER BARGE SINGAPORE :

1. Persiapan sebelum Berangkat Loading Terminal ( Pre- Loading Departure).
2. Persiapan sebelum tiba di Terminal ( sebelum Along side / Pre-Arrival ).
3. Persiapan setelah tiba di Terminal ( setelah Along side/ Arrival)
4. Persiapan sebelum Loading dan saat Loading di Terminal 
5. Persiapan Setelah selesai Loading dan persiapan untuk Keberangkatan ( Departure ).

Untuk lebih jelasnya saya akan menguraikan satu per satu dari ke-5 point di atas berdasarkan pengalaman saya dan apa yang selalu saya kerjakan setiap Loading di Terminal.

1. PERSIAPAN SEBELUM BERANGKAT LOADING TERMINAL (PRE-LOADING DEPARTURE).
Meminta Informasi kepada Cargo Officer untuk jam, nama Terminal dan Jetty along side, Nominasi / Jumlah Cargo    yang akan kita muat nantinya ( tentunya kita sebagai Chief Officer harus tau berapa Jumlah Maximum Load untuk kapal kita ) ,  menggunakan Pilot PSA (nomor telphone/chanel Kerja -VHF ) / Pilot Terminal ( nomor telphone/chanel kerja-VHF) dan semua data yang kita dapat dari Cargo Officer akan kita sampaikan ke pada atasan kita yaitu Capten untuk keperluan dokumen dan persiapan lainnya.

Mempersiapkan Plan for ship board operation (rencana untuk pengoperasian kapal ) 
Untuk membuat sebuah rencana operasi tentunya akan lebih baik jika kita lakukan dengan kerjasama antar crew dan bisa di bilang sebuah tim, yang terdiri dari semua awak kapal. Baik itu, Capten, Chief officer, Chief engineer , masinis, officer , bosun dan assisten bosun serta AB tentunya. 

Mempersiapkan Passage Plan - Adalah rencana pelayaran yang mestinya harus di buat sebagai sarat utama untuk keamanan dalam melakukan pelayaran dari tempat kita berangkat sampai tujuan. Meskipun alur pelayaran di singapore bisa di bilang tanpa menggunakan peta, hanya bermodalkan peta GSP 1 saja sudah bisa berlayar menuju tujuan, namun alangkah baiknya jika sobat mengikuti standar pelayaran yang harus menggunakan peta sebagai petunjuk jalan. Baik itu peta skala besar di area sempit dan peta skala kecil untuk area yang luas. Persiapan lainya tentunya GPS sebagai pemandu yang akurat setelah semua waypoint di setting sesuai alur peyaran yang  di tuju, mempersiapkan AIS dan pengecekan kesiapan Radio VHF dan yang terakhir adalah Singapore Port information (SPI) "sebagai tambahan untuk pengetahuan tentang pelabuhan singapore, alur pelayaran, channel keamanan, channel kerja setiap control area yang kita lewati dan untuk mengetahui channel kerja dari Pandu, sampai untuk mengetahui data yang kita butuhkan untuk pelabuhan yang kita tuju. 

Bagaimana cara membuat Plan for shipborad operation???Cara membuatnya  teman – teman tidak usah menulis atau memikirkan apa saja yang perlu di persiapkan lagi, Rencana pengoperasian kapal ini sudah berupa check list yang sudah di sediakan dari SMM ( Ship Management Manual Book ) yang ada di atas kapal, teman – teman bisa mengambilnya dan tinggal mengikuti instruksi yang ada sesuai check list. Dimana di dalam Plan for shipboard operation tersebut di jabarkan menjadi beberapa Instruksi lagi yang salah satunya adalah “Safety and Pollution Prevention Checklist”  yang berisi instruksi untuk pemeriksaan daftar – daftar keselamatan dan pencegahan polusi di atas kapal. 

Safety and Pollution Prevention Checklist untuk kapal Bunker-barge biasanya terdiri dari 50 item bahkan lebih tergantung dari SMM perusahaan masing – masing. Yang berisikan item – item yang mesti di check sesuai dengan check list teman – teman, keterangan di dalamnya juga terdapat tanda tangan untuk kapal dan untuk terminal, di sertakan dengan kode keterangan sesuai referensi dari ISGOTT Edisi ke-5 dari Bagian 26.3.2.2 Pengkodean item -dari  Halaman 367, adanya huruf 'A', 'P' atau R pada kolom yang berjudul 'Kode' menunjukkan sebagai berikut:

A: Agreement atau PERJANJIAN.
Ini menunjukkan kesepakatan atau prosedur yang harus diperiksa dalam kolom 'Remark' dari checklist pemeriksaan atau yang di sepakati dalam bentuk lain yang dapat diterima bersama.

P: Permission atau IZIN.
Dalam hal jawaban negatif atau hal penting untuk pernyataan berkode 'P', kegiatan tidak dapat dilakukan tanpa izin tertulis dari pihak yang bertanggung jawab atas ijin atau surat yang di keluarkan harus sesuai dengan isi dan penerbitnya.

R: Re- Check atau PEMERIKSAAN ULANG.
Hal ini untuk memastikan item yang akan diperiksa ulang dengan jeda waktu yang telah di tentukan, sesuai dengan kesepakatan antara pihak penerima muatan dan pihak pemberi muatan, pada waktu yang sudah di nyatakan dalam perjanjian kesepakatan.

Pernyataan kesepakatan bersama tidak bisa ditandatangani sampai kedua belah pihak telah selesai melakukan pemeriksaan dan menerima hasil dari tugas dan tanggung jawab yang di berikan kepada mereka.
Contoh checklist nya :

Safety and Pollution Prevention Checklist
part 3 . Safety and Pollution Prevention Checklist (photo ilustrasi)

Mempersiapkan Enclosed space Entry Permit ( Ijin untuk memasuki area tertutup ).
Sebelum di terbitkannya Enclosed space Entry Permit  terlebih dahulu Chief officer harus membuat pengecekan terhadap gas yang ada didalam enclosed space gunanya untuk memastikan bahwa semua alat pendikteksi O2, H2O dan Toxic gases berguna dengan baik dan mamastikan ruangan yang di check aman dari gas berbahaya, serta melakukan safety meeting untuk membahas tindakan keselamatan, prosedur dan tata cara memasuki area tertutup dan tentang cara proses evakuasi dan sebagainya.
Pentingnya “Enclosed space Entry Permit” adalah check list yang memberikan pernyataan dari chief officer berdasarkan konfirmasi kapten untuk menyatakan bahwa kapal terbebas dari gas beracun yang bisa mengakibatkan bahaya bagi pernafasan hingga kematian. Tentunya setiap crew yang hendak memasuki area terbatas tidak boleh masuk terlebih dahulu tanpa pernyataan dari chief officer atau perwira deck yang bertugas, ini berlaku untuk semua crew di karenakan bahaya dari gas beracun yang di timbulkan. Dan bagi crew yang ingin memasuki area tersebut harus sudah mendapatkan arahan dari chief officer atau perwira deck yang bertugas dan menanda tangani check list tersebut untuk menyatakan bahwa crew sudah mengerti. 

Area Tertutup yang di maksud adalah ; meliputi area Pump room, deck store dan Bow thruster room atau Ballast Room area Forward.

Sebagai standar minimum atmosphere :

  • Oksigen minimal = 20.8 % volume 21%
  • Hydrocarbon =  0 %  Lower flammable limit (LFL) kurang dari 1 % ( untuk keamanan yang maximal sebaiknya = 0% saja )
  • Gas beracun = 0 ppm ( untuk spesifikasi Gas dan PEL ).
Demikian check list yang di maksud :

part 1 . Enclosed space Entry Permit check list (photo ilustrasi)
part 1 . Enclosed space Entry Permit check list (photo ilustrasi)

part 2 . Enclosed space Entry Permit check list (photo ilustrasi)
part 2 . Enclosed space Entry Permit check list (photo ilustrasi)

Part 3 . Enclosed space Entry Permit check list (photo ilustrasi)
Part 3 . Enclosed space Entry Permit check list (photo ilustrasi)

Mempersiapkan Loading Plan.
Loading Plan adalah laporan akhir untuk cara pemuatan ruang muat tanki, berdasarkan hitungan total maximum cargo yang bisa di muat di atas kapal termasuk sisa muatan , dengan menggunakan cara manual dan automatis menggunakan software komputer. Agar menjamin tidak terjadi over draft dan stabilitas kapal yang baik serta menjaga muatan agar tidak kurang saat perhitungan akhir setelah loading.

Meskipun begitu loading plan keakuratannya bisa saja tidak sesuai dengan hasil akhir pada saat selesai loading. Namun Loading plan bisa menjamin keakuratannya sekitar 99% karna sudah teruji bertahun – tahun lamanya dan digunakan oleh seluruh chief officer di dunia serta sebagai syarat yang wajib untuk dokumen sebelum melakuna pemuatan.

Dalam tahap ini sobat sekalian mempersiapkan rencana pemuatan yang sesuai dengan kapasitas kapal untuk menghindari over load, over draft dan tumpahan minyak kelaut jika terjadi over load atau ofer flow. Sehingga pada saat proses muat nanti berjalan dengan lancar dan tanpa kendala sedikitpun.

Didalam loading plan sendiri akan di jelaskan persiapan – persiapan yang harus di ketahui ;

  • Pengertian tentang Pedoman Pencegahan Pencemaran Keselamatan dan Minyak tentang Operasi Cargo.
  • Pemuatan maksimum per tangki.
  • Tekanan angin pada saat Pemuatan / Penerimaan Maksimum sesuai dengan sertifikat maximum loading pressure test di kapal sobat masing – masing.
  • Catatan penerimaan cargo sesuai dengan nomor urut tangki dan kapasitas per tangki.
  • Mengetahui  nomor darurat di kantor jika terjadi suatu masalah di atas kapal yang membutuhkan wewenang atau di luar hak kita.
  • Mengetahui dan mengecek berfungsi atau tidaknya Emergency stop pump serta Lokasi dan posisi letak Emergency stop pump berada ( jika terjadi keadaan darurat di atas kapal kita atau di darat yang berhubungan dengan kebocoran minyak dari pipe line maka emergency sangat efektif untuk langkah utama yang harus di lakukan).
  • Mengerti tentang cara mengatasi Prosedur jika terjadi tumpahan minyak. 
  • Menjelaskan tentang prosedur Topping up muatan atau pengisian akhir muatan di setiap tangki cargo.
  • Membuat topping sounding untuk final cargo di setiap masing- masing tangki.
  • Pemuatan jumlah balas yang di isi atau di muat jika di perlukan gunanya untuk menstabilkan kapal.
  • Penjelasan instruksi Chief officer selama proses bongkar muat terjadi.

2. Persiapan sebelum tiba di Terminal (sebelum Along side / Pre-Arrival).
Untuk Bunker Barge sendiri persiapan sebelum along sade atau sandar di dermaga tempat pelabuhan muat tidak jauh beda dengan kapal – kapal pada umumnya, yaitu mempersiapkan :

  • Tali tambat – Kesiapan untuk tali lebih dini tentunya akan mempermudahkan semua crew dalam proses sandar karna posisi tali tambat sudah di atur sedemikian rupa beserta tali buangan sebagai penghubung tali tambat untuk mengikat kapal dan menghemat waktu tidak terburu – buru guna untuk meminimalisir kecelakaan dalam kerja. 
  • Mengangkat fander – fander yang berada di Bunker Barge berguna untuk menahan benturan langsung atau mengurangi benturan dengan kapal atau dengan dermaga. Fander yang di angkat tentunya fander yang berada di sisi dalam sebelah mana kapal akan bersandar ( jika dermaga tidak ada Yokohama fander) namun jika dermaga mempunyai Yokohama fander tentunya fander tidak perlu di angkat.
  • Jika semua sudah selesai maka crew bisa standby di posisinya masing – masing.

3. Persiapan setelah tiba di Terminal ( setelah Along side/ Arrival)
Dalam proses tiba di pelabuhan atau terminal muat, terntunya crew sudah berada di posisi masing – masing untuk standby proses along side, setelah semua tali terpasang kirim 1 orang ke tengah kapal untuk memastikan posisi manifold agar pas pada posisinya antara manifold kapal dan manifold terminal. Sebelum dinyatakan selesai untuk proses sandar, tentunya sobat sebagai Chief officer harus mengecek terlebih dahulu ke sisi dalam kapal yang sandar ke dermaga untuk memastikan posisi tali  tidak slack dan posisi kapal dengan dermaga tidak renggang, serta perhatikan fander dermaga apakah aman untuk posisi kapaldari mulai loading sampai selesai muat, perhatikan pasang surut area pelabuhan ( catatan : jika tidak ada fander maka harus di standbykan fander cadangan agar tidak merusak lambung kapal ).

4. Persiapan sebelum Loading dan saat Loading di Terminal.
Untuk mempersiapkan kapal sebelum hingga saat loading selalu di laksanakan guna untuk keselamatan dan keamanan untuk operasional dalam kegiatan pemuatan baik di kapal tanker maupun kapal – kapal lainnya. Berikut langkah – langkahnya :

Persiapan sebelum Loading : 
Mempersiapkan data Timing Arrival bisa di bilang Notice of Readine (NOR) versi simple :
jam Pilot on Boat (POB), 
jam kapal tiba di pelabuhan ( arrival vessel ),
jam kapal sandar di pelabuhan ( Vessel Along side ). 

Check list dan sertifikat kapal :
Ship particular, 
Sebuah surat dokumen kapal yang berisikan biodata data kapal mulai dari tahun pembuatan, dwt, grt, jenis mesin, dan lain sebaginya. 

Crew list, 
Yaitu biodata semua crew yang ada di atas kapal tersebut termasuk Nahkoda, dimana dokumen ini harus selalu di update jika terjadi pergantian crew 

Remanent on board (Rob) - dari Cargo Officer, 
Berisikan tentang pernyataan jumlah muatan yang ada di dalam tangki cargo sebelum melakukan Loading atau Discharging.

Certificate of Quality (COQ) - dari Cargo officer
Sertifikat yang menjelaskan tentang Kualitas dari cargo muatan yang berarti dokumen yang diterbitkan oleh Penjual yang berhubungan Barang dan menegaskan kualitas Barang yang di jual sesuai dengan kesepakatan kontrak .

Material safety data sheet (MSDS) - dari Cargo Officer
Adalah Dokumen tentang data Keselamatan yang menjelaskan tentang informasi tentang bahan kimia di produk yang di jual, penjelasan tentang bahaya yang di timbulkan oleh bahan kimia tersebut, penjelasan tentang cara menangani bahaya yang di timbulkan oleh bahan kimia tersebut, penjelasan tentang cara penyimpanan yang aman, tindakan darurat jika terjadi suatu kecelakaan.

On Board Quantity (OBQ), - dari Cargo Officer
Sertifikat yang menjelaskan tentang jumlah dari cargo muatan yang berarti dokumen yang mencatat secara resmi jumlah dari pengiriman Cargo yang di siapkan di bawah pengawasan petugas pemeriksaan syahbandar dan di masukan ke dalam laporan Pemeriksaan petugas syahbandar.

Safety and Pollution Prevention checklist,
Yaitu dokumen yang menjelaskan tentang penempatan dan kesiapan dari semua alat – alat keselamatan di atas kapal sesuai dengan ketentuan ISGOTT for loading terminal tanker ship dan kesiapan alat – alat untuk pencegahan pencemaran minyak di laut. Serta dilakukan pengecekan dan tanda tangan bersama oleh chief officer dan Loading master sesuai dengan isi butir dari checklist tersebut. 

Persiapan lainnya!!!
sesuai dengan data safety and pollution check list yang kita punya maka kita akan melakukan check keliling kapal bersama dengan loading master mengikuti point yang ada dalam safety and pollution check list kapal. 

Malakukan pengecekan draft, ullage dan temperature jika perlu, bersama dengan Loading master dan Surveyor, ini di lakukan untuk mematikan jumlah muatan yang ada di kapal sebelum kegiatan Loading di mulai agar memudahkan untuk menghitung total cargo yang di terima saat perhitungan muatan di waktu selesai loading.

Menyiapkan sejumlah Bottle sample sesuai kebutuhan dan seal (jika surveyor tidak membawa barang tersebut)

Loading plan 
Rencana pemuatan cargo yang disepakati dan disetujui oleh Nakhoda dan di bawah bimbingan Chief officer dan di terapkan untuk panduan saat kegiatan loading. Supaya mempermudah dalam pelaksanaan cargo operation, serta meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja dalam melaksanakan tugas dan mencegah terjadinya tumpahan minyak pada saat muat serta untuk keamanan kapal itu sendiri baik dari stabilitas dan jumlah muatan yang sesuai dengan batas maximum pemuatan agar tidak terjadi Over draft. 

Contoh file :
Part 4. Loading / Recaived Plan ( Photo ilustrasi)
Part 4. Loading / Recaived Plan ( Photo ilustrasi)

Enclosed space Entry Permit
Check list untuk memasuki area tertutup “PUMP ROOM” yang di buat oleh Chief officer dan di sepakati oleh Nahkoda. Chief officer berperan sebagai perwira penanggung jawab wajib memberikan arahan dan pelatihan untuk crew, agar memahami prosedur untuk memasuki area tertutup baik dari segi keamanan sampai tindakan evakuasinya. 

Melakukan penyesuaian Channel Radio komunikasi dengan Loading master
Untuk memudahkan komunikasi pada saat proses loading maka di perlukannya persetujuan antara kedua belah pihak kapal dan terminal dengan menggunakan radio dengan channel yang sudah di sepakati.

Persiapan pipe line serta tangki yang akan di muat sesuai dengan loading plan dan Persiapan connect hose .
Sebelum di mulainya connect hose tentunya hal pertama yang harus di persiapkan terlebih dahulu adalah pipe line dan tangki pemuatan sesuai dengan loading plan untuk mencegah terjadinya over flow dan minyak tumpah kelaut, langkah selanjutnya connect hose dan test kebocoran di sambungan manifold dan loading arm.

Reset Mass flow Meter (MFM) dan star loading
Ini adalah salah satu yang “sangat penting” jangan sampai sobatku lupa Reset Mass flow meter (MFM)  yang di lakukan setelah hose connect dan pipe line selesai di persiapkan , ini berguna untuk menghitung rate cargo agar sesuai dengan waktu dan jumlah muatan yang dimana setelah di reset di mulai dari "0"untuk menghindari lost cargo.    
Catatan :
Untuk Reset Mass Flow Meter ( MFM ) sebaiknya konfirmasi dahulu dengan Loading Master sesaat sebelum loading di mulai, jika loading master menyatakan sudah siap loading maka sobatku boleh Reset Mass Flow Meter ( MFM ) nya dan Konfirmasi ulang ke Loading Master bahwa Kapal siap untuk Loading. 

Persiapan saat loading :

Ballast Discharge plan, 
Pada saat kapal kosong dan jumlah muatan yang tidak sesuai dengan berat kapal sehingga menyulitkan untuk monuver, tentunya penggunaan Ballast sangat di anjur untuk alasan keselamatan kapal dalam bermanover. Ballast discharge plan adalah check list yang harus selalu di buat sebagai data tentang jumlah, waktu, tempat asal ballast yang di muat dan jumlah ballast yang di bongkar.

Monitoring hourly loading rate,  
Check list yang di buat untuk mencatat jam, temperatur, rate cargo masuk per jam, dan jumlah cargo yang masuk selama 1 jam.

Check sekeliling kapal minimal 1 jam sekali untuk ngecek, tali, hose connect, dan pressure rate cargo yang ada di manifold serta memastikan semua kegiatan di atas deck normal dan terkendali.

5. Persiapan Setelah selesai Loading dan persiapan untuk Keberangkatan ( Departure ).
Persiapan untuk ullage, check draft dan temperature serta perhitungan muatan, 
Setelah selesai Loading maka sobat akan melakukan sounding ullage, pengambilan temperatur di setiap tangki, bersama dengan Loading master, Surveyor, dan Cargo officer, dan melakukan perhitungan muatan yang di lakukan oleh cargo officer.

Print tiket Mass flow Meter (MFM) 
Print tiket Mass flow Meter (MFM) di lakukan setelah selesai air blow sebanyak 3 pcs dan yang original untuk kapal serta 2 tiket copy Mass flow Meter (MFM) untuk Surveyor dan Loading master.

Botlle sample, 
Untuk penggunaan bottle sample kita mendapatkan 1 bottle sample dari Surveyor dan 1 lagi dari Loading master, serta jangan lupa untuk check surat sample (nomor seal dan keterangan surat sample harus sesuai dengan stiker yang ada di bottle sample.

Material safety data sheet (MSDS),  
Material safety data sheet (MSDS) akan di dapat dari loading master, yang berisikan tentang penjelasan tentang bahaya yang di timbulkan oleh bahan kimia tersebut, cara penanganan bahaya yang di timbulkan oleh bahan kimia tersebut, penjelasan tentang cara penyimpanan yang aman dan tindakan darurat jika terjadi suatu kecelakaan. ( jika tidak ada Sobat ku bisa memintanya ke Loading Master )

Dokumen Certificate of Quality (COQ),
Sertifikat yang menjelaskan tentang Kualitas dari cargo muatan yang berarti dokumen yang diterbitkan oleh Penjual yang berhubungan dengan barang dan menegaskan kualitas Barang yang di jual sesuai dengan kesepakatan kontrak .  
Catatan ;
Bisa di tandatangai oleh Chief Officer atau Ccargo Officer

Dokumen OBQ dan 
Sertifikat yang menjelaskan tentang jumlah dari cargo muatan yang berarti dokumen yang mencatat secara resmi jumlah dari pengiriman Cargo yang di siapkan di bawah pengawasan petugas pemeriksaan syahbandar dan di masukan ke dalam laporan Pemeriksaan petugas syahbandar.
Catatan :
Tandatangan bisa di lakukan oleh Chief Officer atau Cargo Officer

Bill Off Lading (B/L) jika ada, setelah selesai semua dokumen 
Bill of lading adalah dokumen hukum yang dikeluarkan oleh pihak terminal muat kepada pihak kapal sebagai pihak pengirim yang merincikan tentang jenis, jumlah, dan tujuan muatan yang di bawa. Dokumen ini harus menjelaskan tentang cargo yang di bawa dan harus di tandatangani Oleh kedua belah pihak yaitu Loading master dari pihak terminal dan Nahkoda kapal sebagai perwakilan dari pihak kapal dan perusahaan.
Catatan :
Untuk penandatanganan BIll OFF LADING ( B/L ) hanya Nahkoda tidak bisa di wakilkan.

Persiapan Cast off.
Informasikan ke Nahkoda jika semua dokumen sudah selesai, untuk persiapan cast off dan pemanggilan Pilot yang sudah di booking oleh Loading Master. 

Kesimpulan :
Melakukan dan mempraktekan semua hal yang di jelaskan di atas mungkin merupakan hal yang berat buat  sobat – sobat yang baru memulai karir di Bunker Barge singapore, namun jika sobat melakukannya dan mengikuti pedoman di atas dengan perlahan semua akan terasa lebih mudah. Selain untuk menambah pengalaman dan untuk mengasah kemampuan, juga bisa di kalaborasikan dengan pengalaman sobat ku sebelumnya.

So, semua sudah kita pelajari sama – sama tentang "PERSIAPAN LOADING TERMINAL DI BUNKER BARGE – SINGAPORE OLEH CHIEF OFFICER”. Jadi tunggu apalagi, bulatkan tekat sobat, baca artikelnya, ikuti pedomannya langkah demi langkah, saya yakin sobatku bisa jauh lebih berkembang dan lebih hebat lagi melampaui dari materi ini. Akhir kata saya ucapkan selamat berjuang dan selamat belajar buat yang membaca, tetap semangat. 


Akhir Kata
Demikian penjelasan topik kita kali ini yang bisa saya jelaskan ke Sobat Taheta sekalian, semoga bermanfaat dan bisa membantu perkembangan keahlian sobat sekalian. Lebih dan kurangnya saya minta maaf, jika ada salah kata dan penulisan.


 =======MAJU TERUS PELAUT INDONESIA=======




1 komentar untuk " Loading Terminal Bunker Barge Singapore"

Taheta 2 Februari 2022 pukul 15.42 Hapus Komentar
Terimakasih infonya om, sangat berguna🙏